Senin, 22 Desember 2014

Coklat panas

Coklat panas antara kecewa dan berlanjut bahagia. Apa yang terjadi antara coklat dan kecewa. Kalian penasaran apa yang membuat coklat bisa menjadi kecewa, yah yang kalian tau coklat panas adalah minuman yang dari bahan dasar coklat dengan di sajikan rasa yang manis, tapi beda hal dengan yang gue rasakan saat coklat yang harusnya terasa manis bisa membuat tidak berasa, rasa coklat bisa berubah – ubah dengan apa yang gue rasakan, kenapa bisa berubah, berawal dari gue dan teman – teman mencari tempat tongkrongan dengan ada fasilitas wifa dan colokan sehingga bisa untuk santai mengetik tetapi apa yang terjadi, yak mengecewakan gue gak bisa login untuk password wifi di café tersebut, yah gimana gak kecewa, ketika benar – benar untuk mengetik tentang sebuah persoalan dan mengupload tidak ada koneksi dan hasilnya sia sia, bagaimana tidak sia – siap, yak jelas lah gue sudah mengeluarkan dana yang gak sedikit untuk bisa mendapatkan sebuah koneksi dan hasilnya nol yak sia – sia kan. Nah itu dia rasa coklat yang menjadi pahit, gue mencoba ulang terus menerus tetap saja tidak bisa, yah dengan terpakasa gue menulis sebuah cerita tentang ini. Setengah perjalanan menulis gue mencebo untuk koneksi wifi kembali, gue masukin password kembali dan tiba – tiba gue bersorak gembira, akhirnya konek juga. Nah ini bisa mempengaruhi rasa coklat yang tadinya pahit menjadi manis. Menurut gue coklat saat ini bisa menghasilkan sebuah rasa yang berbeda – beda dengan kondisi hati rasakan, apakah kalian sedih, kecewa atau bahagia coklat bisa mempengaruhi yang kalian rasakan. Jadi thx buat coklat panas yang sempat merasakan sebuah kepahitan dan menjadikan manisnya sebuah rasa. Mungkin gue bisa mengambil sebuah pengalaman yang menarik untuk diaplikasikan di sebuah perjalanan ini, dengan kau merasakan pahitnya cinta apa yang terjadi pada hidup kalian coba engkau terus berjalan dan menghadapinya ubtuk mendapatkan sebuah kemanisan hidup, sehinga kalian bisa merasakan kesorakan bahagia seperti bisa terkoneksinya sebuah internet.

Tidak ada komentar: